Cho Gyurin a.k.a Karina Kartika © 2013
Black and white
First Class
ALL MEMBER EXO
(Wu)Kris, (Kim)Xiumin, (Oh)Luhan (kuliah)
(Kim)Suho, (Wu)Lay (kelas 3)
(Park)Baekhyun, (Park)Chanhyol, (Kim-)Kyungsoo, (Kim)Chen (kelas 2)
(kim-)Kai(1b), (Oh)Sehun (1c), (wu) Tao (kelas 1f)
+ ALL MEMBER SHINEE (marga Lee semua)
Onew, Key (kuliah)
Jonghyun (kelas 3)
Minho (kelas 2)
Lee Taemin (kelas 1a)
+ Mir (1a)
Brothership, horror, comedy (?)
Ini lanjutan dari ff sebelumnya HAPPY READING langsung aja deeh
‘Ah, hyung memang pembohong! Dia bilang tidak ada kaca, nyatanya?! Dasar manusia Dinosaurus, sepertinya dia belum mengenal hal modern seperti ini, dan selesai’ katanya dalam hati.
_______________________________________________________________________
TAEMIN – JONGIN
************
“YAAAAAKKKK,” suara teriakan dari dalam kamar mandi, sontak membuat 2 orang yang menunggu diluar penuh dengan tanya.
Ternyata didalam tidak hanya Taemin dan orang yang dia kira pantulannya, ternyata ada sekitar 8 orang didalam belum termasuk mereka, satu persatu keluar dari kamar mandi dalam dan menuju wastafel, hanya memandang keduanya dengan tatapan “Apa anak ini tidak waras” namun hal ini tidak mereka pedulikan, hingga …
“Kamjjong. Cepat! Kau masuk jam setengah sembilan?,” kata seorang yang memiliki mata bulat dengan tubuh mungil menarik tangan orang yang dipanggil Jjongin, tanpa menyadari keberadaan Taemin yang saat ini hanya terbengong didepan wastafel begitu juga yang bernama Jjongin tetap menatap kearah taemin, hingga …
“Yaak!! Anak kecil, apa kau ingin membuat hyungmu dihukum karena terlambat?!” seseorang menarik tangan Taemin keluar dari kamar mandi.
“Ta – tapi hyung, a – aku melihat hantu! Hantunya mirip denganku,” kalimatnya terputus, pikirannya masih terfokus pada anak tadi.
“Benarkah? Jadi itu yang membuatmu berteriak?” kata Minho
“Benar! Dia sangat mirip denganku tapi aku heran kenapa dia lebih hitam dariku,” jelas Taemin polos, dengan harapan hyungnya bisa memberi jalan keluar dari ketakutannya.
“Mungkin itu memang hantu, tapi sayang dia belum terlalu jago dalam melakukan penyamaran, buktinya warna kulitnya lebih hitam dari pada kau,” kata Jjong yang disambut tawa kedua hyungnya. Taemin hanya memasang tampang ngambek tanpa menjawab pernyataan konyol dari hyungnya yang menyebalkan.
Taemin telah sampai di ruang kelas barunya dengan selamat(?) berkat bantuan seorang hyung yang menemukan taemin berjongkok disamping tangga dengan pose sexy (anak ayam yang terpisah dari emaknya) dengan tangan yang terus mengutak atik selfonnya.
FLASHBACK………….
“Arrhhh!! Kanapa hyung meninggalkanku sendiri, bukannya mengantarku sampai depan kelas! Kalau saja aku lebih tua dari mereka! Arhh!!!” umpatnya dalam hati, sambil mengacak acak rambut coklat miliknya, yiyalah masak punya orang lain
‘Tunggu hantu? Hantu mana mungkin bisa dipegang? Lalu dia itu siapa? Yaaakkk!!! Lee Taemin kenapa kau memikirkan hantu aneh tadi, sekarang harusnya kau memikirkan dimana kau tersesat dan bagaimana caramu untuk menuju kelas secepatnya!’ umpatnya dalam lubuk hati paling dalam. Taemin mengacak acak kembali rambut coklatnya. Beberapa tatapan aneh mulai menghujaninya, bukan mulai tapi sudah menghujaninya sejak dia berjongkok disamping tangga karena merasakan sensasi pegal dikaki.
‘Apa aku bertanya saja? Ada pepatah mengatakan “malu bertanya tersesat dijalan” ah… bukan jika dilihat dari situasi saat ini akan lebih cocok jika “malu bertanya tersesat ditangga”, lagipula hyung tadi bilang jangan bertanya pada orang lain, karena orang orang sudah curiga aku adik dari Minho dan Jjong, “JIKA SAMPAI TAHU YOEJA DISINI KALAU KAU ADIKKU, KAU BISA MENJADI SANTAPAN MEREKA” dan aku tidak mau menjadi korban hyungdeulku, satu – satunya cara adalah menghubungi Hyung!’ katanya mantap sambil mengangguk.
‘Oh tidak… oh mustahil… kenapa selfon ku sekaraaaat??!! Haaah!! Hari apa ini, kenapa hari ini aku sangat beruntung, dan apa lagi yang akan terjadi?’ batin taemin sudah sangat marah, sedetik kemdian dia melihat jam tangan yang bertengger setia ditangan kirinya dan …
“OOMMOOO!! AIGOOO!!! JAM SETENGAH SEMBILAN KURANG 15, baiklah ini akan sangat menyenangkan, setelah bertemu hantu yang mirip denganku, berjongkok di samping tangga seperti anak ayam tersesat, ditambah selfonku yang sekarat dan sekarang untuk hari pertamaku di SMA, aku bisa telaaat, dasar hyung kurang ajar! Mereka lebih memilih yeoja – yeoja itu dari pada aku! Aku! Adik mereka! Sungguh ironis kau Lee Taemin’ umpatnya dati lubuk kati terdalam
Setelah lebih dari 5 menit menunggu dari ujung koridor berjalan seseorang yang sepertinya sedang melihat kearah taemin dan benar saja …
“Mian…Kau anak baru?” tanya orang itu.
“I..Iya Aku Lee Taemin, salam kenal,” jelas Taemin singkat, dengan harapan agar orang ini mau membantunya untuk kekelas
“Ah.. sudah kuduga! Lalu apa yang sedang kau lakukan disini? Kau tersesat? Ah, maaf aku Kim Joon Myeon biasa dipanggil Suho, salam kenal,”
“Iya…” sambut Taemin dengan senyum sumringah “YES, YES , YES!!!” teriak batin Taemin, karena sudah mendapatkan poin orang yang diajak bicara ini adalah orang yang berbudi luhur(?) “Apa kau kelas 1?”
“Apa? Apa wajahku seperti itu? Ahahaha… aku sudah kelas 3, oh iya kenapa kau duduk disini?”
“Aku tersesat, tadi hyungku ada urusan penting,” jelas taemin dengan sangat tidak iklas ‘urusan penting? Aiisshh!! Kalian tahu? aku ini dongsaeng yang sangat baik bukan!’ umpat Taemin dalam hati
“Oh, pantas saja. Mau ku antar kekelas? Bukankah kelas 1 harus masuk jam setengah sembilan?”
“Benarkah hyung? Hwaaa kau benar benar baik!!” teriak Taemin sontak membuat Suho kaget bercampur senang. Tanpa menghabiskan waktu lama mereka langsung menuju ruang kelas 1 yang ternyata berada satu lantai dari sini.
“Kau tadi berada dilantai 2 yang memang khusus untuk kelas 2, uhmm kalau boleh tahu hyungmu kelas berapa mungkin saja aku kenal,”
“Ah,” taemin tampak berfikir ‘dia orang baik, lagi pula ini salah mereka meninggalkanku sendiri’
“Aku punya 2 hyung disini, Lee Minho (bukan Lee Minho yang itu, tapi pergantian marga dari Choi Minho, ok) kelas 3, dan Lee Jonghyun kelas 2,”
“Hwaa, aku sangat mengenal mereka, Minho itu wakilku, dan Jonghyun adalah ketua dari divisi Seni,” taggapan Suho yanng sangat semangat membuat Taemin terbengong dan mengingat sesuatu
“Ah, hyung! Kau ketua osis?”
“Hehehe, Iya, apa wajahku ini tidak mendukungku sebagai ketua osis?” tanya balik Suho.
“Anniii, beruntungnya aku! Ternyata kau sangat baik, berbeda dengan Minho Hyung,”
“Hahaha, kau ini lucu sekali, eh sepertinya ada adik dari temanku yang baru masuk kelas 1 namanya Kai, Tao dan Sehun, mungkin kau akan sekelas dengan mereka, umm… wajahmu sangat familiar bagiku, kau sangat mirip seseorang,” penjelasan Suho hanya disambut cengiran dari Taemin dan …
“Yaak, hyung bilang wajahku ini pasaran?”
“Hahaha… bukan begitu! Yak! Sudah sampai, sampai jumpa, semoga hari pertamamu menyenangkan!! Aku kekantor dulu ya, kau bisa menemukan kelasmu sendirikan?” langsung pergi meninggalkan Taemin di lorong kelas 1, sekarang gilirannya berjuang untuk menemukan kelas 1 – 1a sendiri.
“Iyaaa!! Terima kasih hyuuung!!!” teriak Taemin. “Keberuntunganku kembali, yeess!!” kata taemin dengan sangat semangat, karena dia merasa kesialannya sudah hilang namun baru menyadari saat …
“YAAMPUUUNN!!! Kurang 2 menit,” kata Taemin dengan sedikit berteriak, kakinya mulai berlari menelusuri lorong kelas satu yang saat ini muli sepi.
“Hah, hah, hah, sampai juga” katanya dalam hati dengan nafas yang masih bengek (?) “Tunggu! Sudah penuh? Aku duduk di ma -?” tanpa komando Taemin langsung menuju bangku yang berada tepat di cendela dari barisan ke 2 dari depan.
“Boleh aku duduk disini?” izin Taemin takut,
“Hm? Ah tentu saja, ayo duduk sini. Ku pikir tidak ada yang mau duduk denganku,” kata anak yang saat ini menjadi teman sebangku Taemin. “Namaku Mir! Salam kenal!” kata anak dengan rambut coklat kemerahan, kulit yang seputih susu, hampir sama dengan kulit Taemin namun lebih pucat Mir ditambah mata super coklat miliknya, menambah keanehan namja satu ini.
“Hahaha… kenapa berfikir seperti itu? Namaku Taemin. Lee Taemin. Uwaaa… kau punya kulit yang lebih putih dariku,”decak kagum Taemin yang baru menemukan seseorang dengan kulit mirip dengannya bahkan lebih pucat dari miliknya dan ini memang baru pertama kali Taemin menemukan hal seperti itu.
“Mulai lagi, pasti banyak orang yang mengatakan itu, Taemin – ssi,” endus kesal Mir, mendengar penuturan Taemin karena dia memang sangat tidak suka seseorang mengngkit tentang kulitnya yang kelewat normal.
“Anni! Anni! Jangan panggil aku seperti itu, panggil saja Taemin, um… mian jika perkataanku menginggu, tapi bukankah menyenangkan memiliki warna kulit seperti ini?”
“Ahaha… gwecana, banyak oran g yang baru melihat lukitku akan engatakan hal yang tidak baik, tapi tunggu kulitmu juga beda tipis denganku. Kau mau tau kenapa aku sangat membenci kulit seperti ini?,” jelas Mir dengan memperhatikan kulit Taemin.
“Tentu saja, jika kau izinkan. Tapi – Hehehe… kau benar kita memiliki kulit yang tidak jauh berbeda. Baiklah sepertinya aku sudah punya teman baru sekarang” kata Taemin dengan satu tangan merangkul pundak Mir yang seketika ekspresi berbeda langsung ditangkap oleh Taemin. “Kau kenapa?”
“Ahahaha, bukan apa – apa. Maaf ya, aku tidak tahu harus bersikap seperti apa, jika ada teman baru seperti ini. Aku baru sekali ini diperbolehkan untuk bersekolah diluar sejak aku keluar dari play group, hal itulah yang menyebabkan aku membenci kulit dengan warna seperti ini. Dan terima kasih sudah mau menjadi temanku,”
“Ehhh? Kau serius? Baiklah untuk teman baruku ini, aku akan mengajarimu bagaimana bersikap saat bertemu orang asing, jadi kau selama ini home schooling?” Taemin mulai tertarik dengan namja yang menjadi teman barunya ini.
“Iya, kakakku melarangku untuk bersekolah diluar rumah. Hanya gara – gara kulitku yang kelewat normal seperti ini,” jelas Mir dengan nada sedih.
“Itu sangat konyol, tapi bagaimana kau sekarang bisa berada disini?” pertanyaan Taemin yang mulai terlihat kepo
“Aku mengancam mereka, jika saat SMA aku dilarang bersekolah diluar, aku akan – “
“Akan apa?” tanya Taemin
“Akan – “
“Iyaaaa?” taemin semakin penasaran
“Akan mogok makan dan kabur dari rumah,” dengan nada mantap sambil menganggukkan kepalanya, menambah yakin atas jawaban yang dia berikan, sedangkan yang diajak bicara hanya, cengo 0_0.
“Hanya itu? Ku pikir kau akan bunuh diri,”
“Yaaak, aku masih mau hidup. Lagipula dengan cara begitu mereka akan memenuhi permintaanku!”
“Memangnya mereka yang kau maksud itu siapa?”
“Kakakku, lebih tepatnya ke 4 kakakku, orang tuaku, ehmm,” kata Mir tanpa meneruskan perkataannya dan hanya tersenyum penuh arti. Tanpa harus bertanya Taemin mengerti apa yang dimaksudkan oleh Mir, teman barunya.
“Hwaaa, kau pasti sangat disayang oleh kakakmu. Coba saja ke 4 hyung ku juga begitu, meskipun kami bukan sodara kandung tapi, mereka tetap saudaraku, harusnya mereka memberi fasilitas yang bagus seperti kakakmu,” kata Taemin, memulai curhatnya.
“Kau pikir memiliki hyung seperti mereka sangat menyenangkan?”
“Sepertinya begitu, hahaha,” dan kedua namja ini muali tertawa bersama hingga seorang dengan kacamata dan blezer abu – abu masuk.
“Selamat pagi semuanya!!” teriak orang yang saat ini berdiri didepan kelas dengan kaca matanya.
“Siang!!” sambutan dari seluruh murud bagu hanya disambut tawa riang dari seseorang yang saat ini berdiri di podium guru.
“Aku Leeteuk, walikelas kalian, kalian bisa memanggilku Teukie sonsengnim” terdengar disana sini bisikan para murit yoeja, yang memuji guru baru mereka.
“Hwaaa, guru itu punya senyuman malaikat!!” bisik yoeja yoeja dari belakang Taemin
“Waaa, sepertinya umurnya sudah 35 tahun,” pekik seorang namja yang bisa didengar dengan jelas oleh Leeteuk.
“Eheeeemm, aku sudah baru berumur 30 tahun dan sudah menikah! Jadi untuk yoeja yang ada disini jangan bersedih ok, dan kalian jangan menuakan seseorang” kata Teukie dengan sangat amat teramat banyak percaya diri, bukan sambutan, namun tawa dari para siswa namja muli terdengar.
“Jangan berharap, dasar yoeja, centil,” teriak salah seorang murid dari barisan bangku belakang.
“Tenang tenang!!! Kalian hari ini tidak akan mendapat pelajaran dari para guru namun untuk hari ini dan besuk kalian akan diospek oleh senior kalian mengerti?!!!” teriak Teukie songsaenmim.
“Yaaaahhh,”
* * *
Kelas 1b
“Kim Jongin imnida! Kalian bisa memanggilku Kai, atau kkamjong, dan – “
“Hitam,” pekik seseorang yang duduk disamping Kai “Ya, hitam,” kata Kai tanpa memperhatikan apa yang barusaja diucapkan, tapi . . .
“Yaaakkk!! Mochi diam saja kau!!”
………………………………………………………………………………………………………………………………
Next chap menunggu jejak anda chinnguuu